Bandar Judi Terpercaya - Kenaikan Gaji Justru Bisa Rusak Karier Rashford, Neobola.net - Karier penyerang belia Manchester United, Marcus Rashford, bisa rusak jika ia mendapat gaji terlalu tinggi di awal perjalanannya bersama The Red Devils. Penyerang 18 tahun binaan akademi United itu memang tengah menjadi perhatian.

Bandar Judi Terpercaya - Nama Rashford menyedot perhatian karena mencetak dua gol dari kemenangan 5-1 United atas Midtjylland di leg kedua 32 besar Europa League, tengah pekan lalu. Hanya berselang dua hari, dia kembali mencetak brace untuk membuat Setan Merah mengalahkan Arsenal dengan skor 3-2 di Premier League.
Rashford pun dikabarkan akan diganjar kenaikan gaji sekaligus perpanjangan kontrak oleh United. Ini adalah bentuk apresiasi dari manajemen klub. Rashford kini hanya memiliki gaji sebesar 1.500 pounds per pekan (sekira Rp27 juta) dan kontrak yang akan kedaluwarsa pada musim panas 2017. Namun, berkat debut luar biasanya berbaju Manchester Merah, ia dilaporkan akan kebanjiran pundi-pundi.
Sebagaimana diberitakan Daily Mail beberapa waktu lalu, negosiasi kontrak telah digulirkan dan United siap menaikkan gaji Rashford hingga 15.000 pounds (sekira Rp277 juta) per pekannya atau 10 kali lipat dari gajinya saat ini. Ini tentu merupakan kenaikan gaji yang sangat signifikan.
Namun menurut mantan pemain United yang kini aktif sebagai pandit untuk MUTV, Danny Higginbotham, ini merupakan langkah yang salah dari manajemen United. Higginbotham memperingatkan mantan eks klubnya untuk tidak buru-buru menaikkan gaji sang youngster.
“Saya kira ini amat penting untuk para pemain muda. Kita sekarang punya banyak pemain muda yang bisa tergoda dengan uang kapanpun juga. Anda harus berhati-hati jika berniat memberikan gaji sebesar itu pada seorang pemain yang masih berusia sangat muda,” ucap Higginbotham kepada MUTV, Rabu (2/3/2016).
“Jika Anda memberikan gaji yang besar pada seorang pemain berusia 18 tahun, yang mana mereka mungkin bahkan tidak akan masuk tim inti secara reguler, hal tersebut bisa menghilangkan ambisi mereka untuk menjadi lebih baik. Kita sudah pernah melihat ini sebelumnya,” lanjutnya.
“Kontrak seorang pemain harusnya bersifat progresif dan Anda harusnya mendapat kontrak terbaik di usia 28 hingga 30 tahun. Dengan memberikan kontrak dengan nilai yang amat besar, klub beresiko membuat para pemain mudanya mengalami penurunan performa,” tandas pria 37 tahun kelahiran Manchester tersebut.
Bandar Taruhan Online, Neobola.net